DAMASKUS - Militer Suriah, yang didukung oleh Rusia, secara sepihak memberlakukan jeda kemanusiaan di Aleppo timur yang dikepung mulai hari ini Kamis (20/10/2016).
Jeda kemanusiaan ini memungkinkan warga sipil untuk meninggalkan wilayah itu. Namun, kelompok pemberontak menilai kebijakan tersebut adalah langkah psikologis untuk membuat mereka menyerah.
Media pemerintah sebelumnya mengatakan tentara telah membuka koridor keluar di dua wilayah yang telah ditetapkan yaitu di Bustan al Qasr dan dekat jalan Castello di kota Aleppo utara. Di dua koridor tersebut telah menunggu bus hijau seperti dikutip dari Reuters.
"Kami menjamin keluar yang aman, memberikan kesempatan dan menyelamatkan keluarga Anda," sebuah loudspeaker tentara meraung di dekat koridor keluar dan ditampilkan langsung di saluran berita pemerintah Lebanon pro-Suriah Mayadeen.
Pemberontak mengatakan tujuan Moskow dan Presiden Bashar al-Assad adalah untuk mengosongkan wilayah yang dikuasai oleh pemberontak dari warga sipil sehingga mereka dapat mengambil alih seluruh kota.
Pemberontak mengatakan mereka sedang mempersiapkan serangan besar-besaran untuk mematahkan pengepungan Aleppo dan mengatakan angkatan udara Rusia telah gagal, meskipun kampanye pemboman tanpa henti.
Mereka mengatakan tentara dan milisi yang didukung Iran menemukan kesulitan untuk membuat kemajuan setelah diawal-awal menunjukkan keberhasilan di pinggiran kota yang memungkinkan tentara pemerintah untuk memperketat cengkeramannya.
sumber : sindonews