WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan jika pemberontak yang didukung AS berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad, situasi di Suriah mungkin akan lebih buruk. Menurutnya, pengganti Assad, yang mungkin akan berasal dari pemberontak, bisa jadi adalah pemimpin yang lebih buruk dibanding Assad.
"Kita mendukung pemberontak. Tapi, kita tidak tahu siapa para pemberontak yang kita dukung," kata Trump saat debat capres AS yang ketiga melawam Hillary Clinton, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (20/10).
"Jika mereka akhinya menggulingkan Assad, Anda mungkin akan melihat sosok yang lebih buruk dari Assad. Assad telah terbukti lebih tangguh dari Amerika, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakali Hillary dan pemerintahan Obama di setiap jalan yang dilalui," sambungnya.
Hillary pada gilirannya menyatakan, jika dia terpilih menjadi Presiden AS maka dia akan mendesak untuk diadakannya zona larangan terbang di Aleppo. Untuk merealisasikan hal itu, Hillary mengaku bersedia melakukan pembicaraan dengan Rusia.
Selian itu, dalam debat tersebut Hillary turut menyoroti hubungan antara Trump dengan Putin. Trump sempat memuji Putin sebagai pemimpin yang lebih baik daripada Barack Obama dan memuji pemerintahannya. Putin pun membalas pujian tersebut.
"Itu karena dia (Putin) sangat suka memiliki bonekanya menjadi Presiden Amerika," kata Hillary. Namun, tuduhan itu langsung dibantah Trump. Ia mengatakan ia tidak berteman dengan Putin dan mengutuk setiap campur tangan asing dalam pemilu AS.
sumber : sindonews